Minggu, 23 Maret 2014

REVIEW ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

  1. Latar Belakang.

Tujuan utama dari sebuah entitas bisnis adalah meningkatkan nilai entitas tersebut. Peningkatan nilai suatu entitas harus dibarengi dengan peningkatan kinerja perusahaan pula. Salah satu aspek yang dapat dilihat dalam rangka penilaian kinerja adalah dengan meningkatnya penjualan. Dan semua hal tersebut dapat direfleksikan dalam suatu laporan. Laporan yang menggambarkan perkembangan finansial perusahaan dari suatu periode tertentu. Laporan tersebut biasa disebut dengan laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu sarana penting untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Esensi laporan keuangan sangat penting mengingat dari laporan keuangan berbagai keputusan penting mengenai kelangsungan hidup dari entitas bisnis terjadi. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah penyedia informasi yang penting bagi users of information. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1 dijelaskan bahwa tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan bisnis dan ekonomi. Agar dapat memberikan informasi yang berguna, maka laporan keuangan harus berkualitas. Menyediakan informasi yang berkualitas tinggi adalah penting karena hal tersebut akan secara positif memengaruhi penyedia modal dan pemegang kepentingan lainnya dalam membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan alokasi sumber daya lainnya yang akan meningkatkan efisensi pasar secara keseluruhan.
Pencatatan pengeluaran dan penerimaan setiap akhir periode akuntansi dinyatakan perusahaan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangan, sedangkan analisa terhadap laporan rugi laba akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai sarana evaluasi dari pekerjaan bagian akuntansi, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai sarana evaluasi saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan. Nilai yang tercantum dalam laporan keuangan selalu berubah-ubah setiap periodenya, atau selalu mengalami penambahan dan pengurangan. Perubahan nilai yang ada dalam laporan keuangan akan berpengaruh di dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan sangat berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan misalnya pemilik perusahaan, pemasok, investor, pegawai, pemerintah (khususnya dalam hal perpajakan).
Laporan keuangan dapat berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan maka perlu mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos-pos dalam suatu laporan keuangan yang sering disebut analisis laporan keuangan. Dalam hal ini analisa rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran kinerja keuangan mengenai perkembangan perusahaan dan keberlanjutan perusahaan tersebut melakukan usahanya. Analisa rasio adalah menggambarkan suatu perbandingan antara jumlah tertentu (dari neraca atau rekening rugi laba) dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan analisa rasio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, rentabilitas, aktivitas suatu badan usaha.

  1. Tujuan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan analisis rasio likuiditas, rentabilititas, dan solvabilitas.

  1. Rumusan Masalah.

Rumusan bagi penulisan ini adalah meninjau tingkat kewajaran lapooran keuangan PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan dari rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas.

  1. Metode Penelitian.

Jenis data yang digunahkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka) diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variable dalam sampel atau populasi. Data yang digunakan dari penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh penulis.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan oleh penulis antara lain :


a. Gambaran Umum PT. Bumi Resources Tbk.

b. Laporan keuangan PT. Bumi Resources Tbk tahun 2009 – 2011 yang meliputi neraca dan laba rugi.

  1. Metode Analisis.

Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif, ialah menjelaskan hasil penelitian yang berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan terhadap kinerja perusahaan. Data berupa informasi akuntansi yang digunahkan oleh pihak manajemen dalam bentuk laporan keuangan yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang diperlukan dan dapat menunjukan informasi mengenai rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas.

  1. Hasil Penelitian Dan Pebahasan.

Tabel 1. Laporan Keuangan Bumi Resources TBK
Dalam Jutaan Rupiah
2009
2010
2011
Total Asset
55,933,615
63,363,659
66,814,128
Current Asset
17,362,616
23,161,472
23,406,190
Cash and Cash eq.
477,036
2,066,633
626,507
Trade Receivables
1,725,781
1,660,711
3,221,833
Inventories
1,305,157
1,066,485
1,425,051
Non Current Asset
30,570,997
40,202,107
43,407,930
Fixed Asset Net
8,196,568
7,397,292
8,201,277
Deffered Tax Assets
1,986,729
n.a
n.a
Other Assets
860,697
670,983
830,298
Liabilities
48,493,247
51,506,526
57,960,099
Current Liabilities
15,886,176
12,277,283
23,044,376
Trade Payables
1,749,840
999,456
1,561,480
Taxes Payable
2,068,089
1,978,105
1,925,884
Accrued Expenses
1,382,464
1,874,256
2,409,415
Non Current Liabilities
32,607,072
39,229,243
34,915,724
Shareholder Capital
7,440,367
11,857,133
10,667,629
Revenue
34,451,217
26,315,998
36,281,598
Cost Of Good Sold
23,963,687
17,644,829
21,825,408
Gross Profit
10,487,530
8,671,170
14,456,190
Operating Expense
4,488,002
2,812,562
4,261,406
Operating Profit
5,999,528
5,858,607
10,194,784
Other Income (Expense)
(1,133,570)
(1,088,754)
(4,767,123)
Profit and Loss before Taxes
4,865,958
4,769,853
5,427,661
Comprehensive Profit
1,790,218
2,392,058
1,950,547
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 2 Gross Profit Magin PT. Bumi Resources, Tbk.
Tahun
Penjualan (a)
Laba Kotor (b)
Gross Profit Margin (c) = b : a
Gross Profit Margin (%)
2009
34,251,217
10,487,530
0,30
30%
2010
26,315,998
8,671,170
0,32
32%
2011
36,281,598
14,456,190
0,39
39%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 3 Return On Investment PT. Bumi Resources, Tbk.
Tahun
Total Aktiva (a)
Laba Bersih Sesudah Pajak (b)
Return On Investment (c) = b : a
ROI (%)
2009
55,933,615
1,790,218
0,032
3,2%
2010
63,363,659
2,392,058
0,037
3,7%
2011
66,814,128
1,950,547
0,029
2,9%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 4 Return On Equiy PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Total Modal (a)
Laba Bersih Sesudah Pajak (b)
Return On Equity (c) = b : a
ROE (%)
2009
7,440,367
1,790,218
0,2406
24,06%
2010
11,857,133
2,392,058
0,2017
20,17%
2011
10,667,629
1,950,547
0,1828
18,28%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 5 Net profit Margin PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Penjualan (a)
Laba Bersih (b)
Net Profit Margin (c) = b : a
NPM (%)
2009
34,451,217
1,790,218
0,05
5%
2010
26,315,998
2,392,058
0,09
9%
2011
36,281,598
1,950,547
0,05
5%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 6 Current Ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Hutang Lancar (a)
Aktiva Lancar (b)
Current ratio (c) = b : a
2009
15,886,176
17,362,618
1,09
2010
12,277,283
23,161,472
1,88
2011
23,044,376
23,406,190
1,01
Sumber : Data yang telah diolah



Tabel 7 Quick Ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Hutang Lancar (a)
Aktiva Lancar (b)
Persediaan (c)
Quick Ratio (d) = b – c : a
2009
15,886,176
17,362,618
1,305,157
1,01
2010
12,277,283
23,161,472
1,066,485
1,79
2011
23,044,376
23,406,190
1,425,051
0,95
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 8 Inventory to Net Working Capital PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Persediaan (a)
Aktiva lancar (b)
Hutang lancar (c)
Inventory to NWC (d) = a : b – c
2009
1,305,157
17,362,618
15,886,176
0,88
2010
1,066,485
23,161,472
12,277,283
0,09
2011
1,425,051
23,406,190
23,044,376
3,93
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 9 Debt ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Total Aktiva (a)
Total Hutang (b)
Debt Ratio (c) = b : a
DR (%)
2009
55,933,615
48,493,247
0,86
86%
2010
63,363,659
51,506,526
0,81
81%
2011
66,814,128
57,960,099
0,86
86%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 10 Debt To Equity Ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Total Modal (a)
Total Hutang (b)
Debt To Equity Ratio (c) = b : a
Debt to Equity Ratio (%)
2009
7,440,367
48,493,247
6,51
65,1%
2010
11,857,133
51,506,526
4,34
43,4%
2011
10,667,629
57,960,099
5,43
54,3%
Sumber : Data yang telah diolah

  1. Kesimpulan
    Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
  1. Rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam keadaan baik,meskipun selama kurun waktu dari tahun 2009 – 2011 berfluktuasi. Makin tinggi nilai rasio likuiditas, menandakan bahwa keadaan perusahaan berada dalam kondisi baik atau liquid.


  1. Rasio profitabilitas secara keseluruhan dari tahun 2009 -2011 keadaan perusahaan berada dalam posisi baik karena mengalami peningkatan seiring kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.


  1. Rasio solvabilitas, keadaan perusahaan tahun 2009 - 2011 berada pada posisi solvable. Hal ini dapat dilihat bahwa keadaan modal perusahaan cukup untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor.

    sumber : 
    http://portalgaruda.org/download_article.php?article=108948&val=1025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar