Minggu, 30 Maret 2014

KONSEP AKUNTANSI DARI PENGGABUNGAN USAHA DAN AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM SAHAM



METODE AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGGABUNGAN USAHA
·         Pooling of Interest Method    : Terdapat 2 perusahaan yang menjadi 1, tetapi kedua perusahaan tersebut masih berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan tersebut.
·         Purchase Method                    : Terdapat perusahaan yang membeli sebagian perusahaan tersebut tetapi perusahaan yang dibeli tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan lain.
Jurnal : D         : Aktiva lain-lain         Rp 1.040.000.000
                          Beban-beban             Rp 210.000.000
             K        :                       Modal Saham              Rp 720.000.000
                                                Laba Ditahan              Rp 230.000.000
                                                Pendapatan                 Rp 300.000.000
Keterangan      : Aktiva lain-lain didapat dari : Rp 750.000.000 + Rp 290.000.000 =          
Rp 1.040.000.000
                        Beban-beban didapat dari       : Rp 150.000.000 + 60.000.000 =
Rp 210.000.000
                        Modal Saham didapat dari     : Rp 500.000.000 + (Rp 22.000.000 * Rp 10.000) = Rp 720.000.000
Laba Ditahan didapat dari      : (Rp 1.040.000.000 + Rp 210.000.000) - (Rp 720.000.000 + Rp 300.000.000) = Rp 230.000.000
Pendapatan didapat dari         : 200.000.000 + 100.000.000
AKUNTANSI INVESTASI SAHAM
Investasi ini adalah dengan cara memiliki kepemilikan di perusahaan lain dengan cara kepemilikan saham.
Terdapat 3 metode dalam penilaian investasi yaitu adalah
1.      Metode Biaya       : Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar                                  biaya perolehan.
2.      Metode Ekuitas     : Dengan menggunakan metode ekuitas investasi digunakan sebagai pengurang investasi awal.
3.      Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan   : Digunakan pada saat kepemilikan yang akan dijual dalam waktu dekat.
Penggunaan metode ini didasarkan pada kriteria sebagai berikut :
Ø  Kepemilikan =< 20% dengan metode biaya.
Ø  Kepemilikan 20% sampai 50% atau kepemilikan <20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan dengan metode ekuitas.
Ø  Kepemilikan >= 50% menggunakan metode ekuitas.
Ø  Kepemilikan yang bersifat permanen menggunakan metode nilai bersi yang direalisasikan.

KEUANGAN NEGARA : DEFINISI MENURUT UU NO.17 TAHUN 2003

UU No. 17 Tahun 2003 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 mendefinisi keuangan negara sebagai berikut:
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan definisi keuangan negara tersebut adalah dari sisi obyek, subyek, proses, dan tujuan.
Dari sisi obyek yang dimaksud dengan keuangan negara meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Dari sisi subyek yang dimaksud dengan keuangan negara meliputi seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
Dari sisi proses, keuangan negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban.
Dari sisi tujuan, keuangan negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.
Bidang pengelolaan keuangan negara yang luas tersebut dapat dikelompokkan ke dalam:
  • sub-bidang pengelolaan fiskal,
  • sub-bidang pengelolaan moneter, dan
  • sub-bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Lebih lanjut, lingkup keuangan negara meliputi (Pasal 2):
  • hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman
  • kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga
  • penerimaan negara
  • pengeluaran negara
  • penerimaan daerah
  • pengeluaran daerah
  • kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah
  • kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum
  • kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah  Kekayaan pihak lain yang dimaksud di sini meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di lingkungan kementerian negara/lembaga, atau perusahaan negara/daerah.
sumber : http://www.warsidi.com/2010/01/keuangan-negara-definisi-menurut-uu-no.html

Senin, 24 Maret 2014

PENGGABUNGAN USAHA

  • Definisi
Usaha menggabungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain ke dalam kesatuan ekonomi sebagai upaya untuk memperluas usaha perusahaannya.

  • Manfaat dan Tujuan penggabungan usaha
  1. Pemasaran yang lebih luas.
  2. Volume penjualan yang lebih tinggi.
  3. Organisasi yang lebih kuat.
  4. Dll.

  • Bentuk Penggabungan Usaha
  1. Merger : Penggabungan usaha dengan cara 1 perusahaan membeli perusahaan lain ang kemudian perusahaan yang dibelinya terseut menjadi perusahaan / dibubarkan.
  2. Konsolidasi : Bentuk lain dari merger, penggabungan usaha dengan cara 1 perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk 1 perusahaan baru.
  3. Akuisisi : penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian.

Contoh Kasus :

Pada tanggal 1 Januari 2014 point corporation membeli semua aktiva dan kewajiban sharp company dalam satu merger dengan mengeluarkan 10.000 sembar saham sharp dengan nilai nominal 10 dollar Amerika. Saham yang dikeluarkan tersebut mempunyai nilai pasar 600.000 dollar Amerika.
Point mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai sebesar 40.000 dollar Amerika sehubungan dengan penggabungan usaha dan biayaa pengeluaran saham sebesar 25.000 dollar Amerika.
Total harga beli saham, sama dengan nilai saham yang dikeluarkan point di tambah biaya tambahan yang terjai sehubungan dengan akuisisi aktiva.

TOTAL HARGA BELI :

Nilai wajar saham yang dikeluarkan 600.000 dollar
Biaya akuisisi lain 40.000 dollar
Total harga beli 640.000 dollar

Nilai wajar saham yang dikeluarkan 600.000 dollar
Biaya pengeluaran saham (25.000 dollar)
Nilai tercatat saham 575.000 dolllar

Jurnal Transaksi :

Investasi pada saham Sharp 640.000
Saham biasa 100.000
Tambahan modal disetor 475.000
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran saham tangguhan 25.000

Minggu, 23 Maret 2014

REVIEW ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

  1. Latar Belakang.

Tujuan utama dari sebuah entitas bisnis adalah meningkatkan nilai entitas tersebut. Peningkatan nilai suatu entitas harus dibarengi dengan peningkatan kinerja perusahaan pula. Salah satu aspek yang dapat dilihat dalam rangka penilaian kinerja adalah dengan meningkatnya penjualan. Dan semua hal tersebut dapat direfleksikan dalam suatu laporan. Laporan yang menggambarkan perkembangan finansial perusahaan dari suatu periode tertentu. Laporan tersebut biasa disebut dengan laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu sarana penting untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Esensi laporan keuangan sangat penting mengingat dari laporan keuangan berbagai keputusan penting mengenai kelangsungan hidup dari entitas bisnis terjadi. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah penyedia informasi yang penting bagi users of information. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1 dijelaskan bahwa tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan bisnis dan ekonomi. Agar dapat memberikan informasi yang berguna, maka laporan keuangan harus berkualitas. Menyediakan informasi yang berkualitas tinggi adalah penting karena hal tersebut akan secara positif memengaruhi penyedia modal dan pemegang kepentingan lainnya dalam membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan alokasi sumber daya lainnya yang akan meningkatkan efisensi pasar secara keseluruhan.
Pencatatan pengeluaran dan penerimaan setiap akhir periode akuntansi dinyatakan perusahaan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangan, sedangkan analisa terhadap laporan rugi laba akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai sarana evaluasi dari pekerjaan bagian akuntansi, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai sarana evaluasi saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan. Nilai yang tercantum dalam laporan keuangan selalu berubah-ubah setiap periodenya, atau selalu mengalami penambahan dan pengurangan. Perubahan nilai yang ada dalam laporan keuangan akan berpengaruh di dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan sangat berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan misalnya pemilik perusahaan, pemasok, investor, pegawai, pemerintah (khususnya dalam hal perpajakan).
Laporan keuangan dapat berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan maka perlu mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos-pos dalam suatu laporan keuangan yang sering disebut analisis laporan keuangan. Dalam hal ini analisa rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran kinerja keuangan mengenai perkembangan perusahaan dan keberlanjutan perusahaan tersebut melakukan usahanya. Analisa rasio adalah menggambarkan suatu perbandingan antara jumlah tertentu (dari neraca atau rekening rugi laba) dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan analisa rasio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, rentabilitas, aktivitas suatu badan usaha.

  1. Tujuan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan analisis rasio likuiditas, rentabilititas, dan solvabilitas.

  1. Rumusan Masalah.

Rumusan bagi penulisan ini adalah meninjau tingkat kewajaran lapooran keuangan PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan dari rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas.

  1. Metode Penelitian.

Jenis data yang digunahkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka) diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variable dalam sampel atau populasi. Data yang digunakan dari penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh penulis.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan oleh penulis antara lain :


a. Gambaran Umum PT. Bumi Resources Tbk.

b. Laporan keuangan PT. Bumi Resources Tbk tahun 2009 – 2011 yang meliputi neraca dan laba rugi.

  1. Metode Analisis.

Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif, ialah menjelaskan hasil penelitian yang berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan terhadap kinerja perusahaan. Data berupa informasi akuntansi yang digunahkan oleh pihak manajemen dalam bentuk laporan keuangan yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang diperlukan dan dapat menunjukan informasi mengenai rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas.

  1. Hasil Penelitian Dan Pebahasan.

Tabel 1. Laporan Keuangan Bumi Resources TBK
Dalam Jutaan Rupiah
2009
2010
2011
Total Asset
55,933,615
63,363,659
66,814,128
Current Asset
17,362,616
23,161,472
23,406,190
Cash and Cash eq.
477,036
2,066,633
626,507
Trade Receivables
1,725,781
1,660,711
3,221,833
Inventories
1,305,157
1,066,485
1,425,051
Non Current Asset
30,570,997
40,202,107
43,407,930
Fixed Asset Net
8,196,568
7,397,292
8,201,277
Deffered Tax Assets
1,986,729
n.a
n.a
Other Assets
860,697
670,983
830,298
Liabilities
48,493,247
51,506,526
57,960,099
Current Liabilities
15,886,176
12,277,283
23,044,376
Trade Payables
1,749,840
999,456
1,561,480
Taxes Payable
2,068,089
1,978,105
1,925,884
Accrued Expenses
1,382,464
1,874,256
2,409,415
Non Current Liabilities
32,607,072
39,229,243
34,915,724
Shareholder Capital
7,440,367
11,857,133
10,667,629
Revenue
34,451,217
26,315,998
36,281,598
Cost Of Good Sold
23,963,687
17,644,829
21,825,408
Gross Profit
10,487,530
8,671,170
14,456,190
Operating Expense
4,488,002
2,812,562
4,261,406
Operating Profit
5,999,528
5,858,607
10,194,784
Other Income (Expense)
(1,133,570)
(1,088,754)
(4,767,123)
Profit and Loss before Taxes
4,865,958
4,769,853
5,427,661
Comprehensive Profit
1,790,218
2,392,058
1,950,547
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 2 Gross Profit Magin PT. Bumi Resources, Tbk.
Tahun
Penjualan (a)
Laba Kotor (b)
Gross Profit Margin (c) = b : a
Gross Profit Margin (%)
2009
34,251,217
10,487,530
0,30
30%
2010
26,315,998
8,671,170
0,32
32%
2011
36,281,598
14,456,190
0,39
39%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 3 Return On Investment PT. Bumi Resources, Tbk.
Tahun
Total Aktiva (a)
Laba Bersih Sesudah Pajak (b)
Return On Investment (c) = b : a
ROI (%)
2009
55,933,615
1,790,218
0,032
3,2%
2010
63,363,659
2,392,058
0,037
3,7%
2011
66,814,128
1,950,547
0,029
2,9%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 4 Return On Equiy PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Total Modal (a)
Laba Bersih Sesudah Pajak (b)
Return On Equity (c) = b : a
ROE (%)
2009
7,440,367
1,790,218
0,2406
24,06%
2010
11,857,133
2,392,058
0,2017
20,17%
2011
10,667,629
1,950,547
0,1828
18,28%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 5 Net profit Margin PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Penjualan (a)
Laba Bersih (b)
Net Profit Margin (c) = b : a
NPM (%)
2009
34,451,217
1,790,218
0,05
5%
2010
26,315,998
2,392,058
0,09
9%
2011
36,281,598
1,950,547
0,05
5%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 6 Current Ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Hutang Lancar (a)
Aktiva Lancar (b)
Current ratio (c) = b : a
2009
15,886,176
17,362,618
1,09
2010
12,277,283
23,161,472
1,88
2011
23,044,376
23,406,190
1,01
Sumber : Data yang telah diolah



Tabel 7 Quick Ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Hutang Lancar (a)
Aktiva Lancar (b)
Persediaan (c)
Quick Ratio (d) = b – c : a
2009
15,886,176
17,362,618
1,305,157
1,01
2010
12,277,283
23,161,472
1,066,485
1,79
2011
23,044,376
23,406,190
1,425,051
0,95
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 8 Inventory to Net Working Capital PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Persediaan (a)
Aktiva lancar (b)
Hutang lancar (c)
Inventory to NWC (d) = a : b – c
2009
1,305,157
17,362,618
15,886,176
0,88
2010
1,066,485
23,161,472
12,277,283
0,09
2011
1,425,051
23,406,190
23,044,376
3,93
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 9 Debt ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Total Aktiva (a)
Total Hutang (b)
Debt Ratio (c) = b : a
DR (%)
2009
55,933,615
48,493,247
0,86
86%
2010
63,363,659
51,506,526
0,81
81%
2011
66,814,128
57,960,099
0,86
86%
Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 10 Debt To Equity Ratio PT. Bumi Resources Tbk
Tahun
Total Modal (a)
Total Hutang (b)
Debt To Equity Ratio (c) = b : a
Debt to Equity Ratio (%)
2009
7,440,367
48,493,247
6,51
65,1%
2010
11,857,133
51,506,526
4,34
43,4%
2011
10,667,629
57,960,099
5,43
54,3%
Sumber : Data yang telah diolah

  1. Kesimpulan
    Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
  1. Rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam keadaan baik,meskipun selama kurun waktu dari tahun 2009 – 2011 berfluktuasi. Makin tinggi nilai rasio likuiditas, menandakan bahwa keadaan perusahaan berada dalam kondisi baik atau liquid.


  1. Rasio profitabilitas secara keseluruhan dari tahun 2009 -2011 keadaan perusahaan berada dalam posisi baik karena mengalami peningkatan seiring kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.


  1. Rasio solvabilitas, keadaan perusahaan tahun 2009 - 2011 berada pada posisi solvable. Hal ini dapat dilihat bahwa keadaan modal perusahaan cukup untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor.

    sumber : 
    http://portalgaruda.org/download_article.php?article=108948&val=1025